Dalam Perayaan Gerakan Cinta Puspa dan Satwa Tahun 2015 Taman Margasatwa Ragunan berpartisipasi dalam melakukan sosialisasi pendidikan pelestarian satwa kebun binatang dan bagaimana memanfaatkannya secara berkelanjutan
Deklarasi Keaneka ragaman Hayati untuk kepentingan manusia dilakukan mulai dari buderan HI, long march dan berkhir di depan lapangan Monumen Nasional. Kegiatan ini dipusatkan di jalan Sudirman bertepatan dengan car free day. Antusias pengunjung yang datang pada acara tersebut cukup baik.
Taman Margasatwa ikut memeriahkan dengan menampilkan atraksi badut satwa, membagikan brosur, stiker dan baner bertuliksan “ Ayo Selamatkan satwa dan Puspa demi sebagai Penyangga Kehidupan, mulai dari lingkungan kita. Tema diambil sangat relevan dengan isu yang modern tentang penyelamatan lingkungan Hidup.
Acara tersebut dibuka oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diwakili oleh Bapak Bambang Supijanto selaku Sekjen Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Acara dihadiri oleh : Kementierian lingkungan hidup dan kehutanan, WWF, Komunitas Harimau, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Safari Indonesia, Taman Impian Jaya Ancol, Yayasan Owa
Setiap Hari Ragunan selalu Melakukan Gerakan Cinta Puspa dan Satwa
Sebagai lembaga konservasi, TMR juga selalu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkukan : yaitu dengan membimbing pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan menempatkan sampah di tempat sampah. Hal ini selalu rutin dilakukan agar kawasan wisata TMR terjaga kebersihan sehingga tercipta kenyamanan. Pengunjung juga akan menjadi terbiasa tertib dalam membuang sampah dan ini dapat menjadi suatu kebiasan yang baik dimanapun berada.
Selain itu pengunjung juga di himbau untuk tidak menggunakan kemasan makanan yang berbahan dasar Styrofoam. Hal ini dengan alasan bahwa Styrofoam adalah bahan yang tidak ramah lingkungan, dapat mencemari lingkungan.
Pengunjung tidak diperbolehkan memberi makanan kepada satwa. Mengapa ini dilakukan? Sebagian pengunjung masih merasa bahwa memberikan makanan kepada satwa itu adalah salah satu cara untuk menyayangi satwa. Nah hal ini tidak selamanya dibenarkan. Karena satwa yang di rawat di Ragunan sudah memiliki makan sendiri

Keberhasilan Konservasi Ragunan
Beberapa Keberhasilan konservasi di TMR antara lain : Julang emas, anoa, orangutan dan satwa lainnya menjadi indikator keberhasilan konservasi di ragunan.