Sukses Penyelenggaraan TAFISA GAMES 2016 DI Ragunan


img_2639Jakarta, 10 Oktober 2016. Taman Margasatwa Ragunan

Tafisa Games 2016 telah berlangsung di Jakarta. Taman Margasatwa Ragunan adalah salah satu destinasi yang dikunjungi oleh para delegasi peserta TAFISA 2016. Ada 6 negara wakil delegasi peserta TAFISA 2016 yang datang ke TMR yaitu Hongkong, China, Myanmar, India, Malaysia Afrika Selatan, Hungaria, serta tuan rumah Indonesia. Dalam sambutannya Samuel Simpson selaku ketua delegasi TAFISA 2016 menyampaikan rasa terima kasihnya kepada TMR yang telah memberikan fasilitas tempat yang sangat nyaman dan bersih. Para peserta diperkenankan untuk melihat tarsius tumpara di Pusat Primata Schmutzer “ Kami bangga bisa memberikan persembahan terbaik untuk para delegasi peserta TAFISA 2016 yang berkunjung di TMR, selanjutnya para peserta kami persilahkan untuk melihat langsung satwa Tarsius tumpara di Pusat Primata schmutzer, “ Jelas Dina Himawati Kepala Kantor Pengelola TMR.

Rombongan delegasi dari berbagai Negara di bawa menggunakan kereta Keliling menuju ke Pusat Primata Schmutzer TMR. Sesampainya di PPS, mereka di bagi menjadi tiga grup untuk menyaksikan tarsius. Masing-masing grup terdiri 30 orang dan selanjutnya mereka dipandu masuk oleh Abang None Jakarta. Tim TMR menjadi leader Guide dan memberikan penjelasan singkat tentang satwa Tarsius di PPS.

Robert wakil delegasi dari Hungaria menyampaikan rasa kagumnya terhadap kebun binatang ragunan. Dia sangat terkesan dengan Pusat Primata schmutzer, apalagi setelah melihat satwa tarsius di kawasan ini. “ It’s so nice zoo, “ demikian Robert sampaikan kepada TMR. Walau hanya sekilas sebagian besar delegasi telah dapat melihat secara langsung icon TAFISA 2016 satwa tarsius tumpara yang sangat langka di Pusat Primata Schmutzer TMR. Tarsius Tumpara Termasuk Jenis Primata Terkecil di Dunia yang terancam punah . Keberadaan tarsius tumpara di sekitar Pulau Sangihe dan pulau siau. Pulau ini adalah pulau busur vulkanik yang terisolir. Karakteristik ini menyebabkan tingkat tinggi endemisme. Kehadiran tarsius di kelompok pulau paling jauh di busur vulkanik Sangihe (yaitu Sangihe pulau), menyebabkan rasa ingin tahu tentang keberadaan tarsius di pulau-pulau lain di rantai. Masing-masing dari tiga kelompok pulau yang disebutkan di atas disurvei untuk kehadiran tarsius pada tahun 2004 dan 2005, namun tarsius hanya teramati pada Siau. Populasi tarsius siau diperkirakan hanya 1.300-an ekor saja (2009) yang hidup di sekitar kolam air tawar kecil di ujung selatan pulau Siau, di tebing curam di sisi pantai timur pulau, dan di lereng dekat kaldera Gunung Karengetang. Populasi tarsius ini diperkirakan mengalami penurunan hingga 80% dalam tiga generasi terakhir.

Leave a Comment...