Dua ekor Anak Burung Unta Menambah Koleksi Satwa di TMR


img_4015Jakarta, 2 November  2016. Taman Margasatwa Ragunan.

Setelah 40 hari proses penetasan telur burung unta menggunakan incubator, Taman margasatwa ragunan akhirnya membuahkan hasil dengan menetas 2 ekor anak burung unta pada  tangga 19  dan 22 Oktober lalu. Setelah melalui proses karantina saat ini anak burung unta tersebut sudah mulai bisa di adaptasikan di kandang pemeliharaan  anak burung unta berdekatan dengan induknya. Berat badan anak burung unta yang baru menetas  di Ragunan masing-masing adalah 932  dan 1.252 gram. Saat ini anak burung unta tersebut sudah mulai aktif bergerak dan mulai bisa makan sendiri dan selalu aktif bergerak untuk  mematuk-matuk makanan dan benda di sekitarnya.

“ Untuk pertama kali kami berhasil menetaskan telur burung unta, semoga ini menjadi pemacu kami untuk keberhasilan breeding jenis unggas lainnya yang langka di TMR ” ungkap Wahyudi Bambang P selaku humas TMR. Taman Margasatwa Ragunan memiliki sepasang burung unta.  Ini untuk pertama burung unta di ragunan bertelur dan sekaligus berhasil menetas dengan mesin incubator.  Ide menggunakan incubator ini dilatarbelakangi oleh induk yang masih tergolong muda dan belum pandai mengerami telurnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses penetasan telur menggunakan incubator

  • cara meletakan telur
  • jadwal memutar telur
  • peneropongan telur (candling)
  • suhu dan kelembaban mesin

“Kami berharap dengan penggunaan mesin incubator ini menjadi cara mudah untuk menjaga kelestarian satwa langka dari kepunahan” imbuh Sailan. Penggunaan mesin incubator menjadi solusi apabila pengeraman alami tidak berjalan dengan normal.  “Mengatur suhu untuk penetasan telur yang tepat pada mesin merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan keberhasilan dan daya tetas yang tinggi. Suhu ideal yang tepat pada mesin penetas telur unggas biasanya diatur antara 37-40°C dengan cara mengatur thermoregulator, “  pungkas Sailan mengakiri pembicaraan.

Leave a Comment...