Asam jawa

Tamarindus indica L.
Leguminosae

Berasal dari Afrika tropika, berperawakan pohon besar, tegak, tidak berbanir, tinggi sampai 25 m, diameter batang 100 cm.  Daun majemuk menyirip genap.  Bunga berwarna putih kekuningan.  Buah polong, bulat memanjang, lurus atau melengkung, berisi satu sampai sepuluh biji.  Biji bulat telur, pipih, berwarna coklat mengilap dan berkulit keras, di Jawa disebut klungsu, sering dijadikan mainan anak-anak, diadu atau untuk permainan congklak.

Daging buah dimakan biasa, dijadikan manisan, selai, sirop, atau untuk bumbu dapur karena berkhasiat melunakkan daging dan menetralkan bau amis ikan. Asam kawak, bumbu dapur yang disimpan bertahun-tahun mempunyai ragam khasiat obat, seperti dapat diperoleh madu asam atau minyak asam kawak yang berkhasiat untuk mengobati sariawan mulut dan gatal-gatal pada luka.

Air seduhan asam kawak dicampur temulawak digunakan untuk mengobati bisul dan darah kotor. Air seduhan asam kawak diminum untuk abortivum serbaguna. Diperbanyak dengan biji, ditanam sebagai peteduh jalan atau RTH lain di dataran rendah beriklim kering.