Bacang

Mangifera foetida Lour.
Anacardiaceae

Di beberapa daerah dikenal dengan nama mancang, lemus, asam bawang, limus, tipung, pakel, bawang, dan ambacang.  Berperawakan pohon besar, batang lurus tidak berbanir atau berbanir pendek, bertajuk rapat, tinggi mencapai 30 m.  Kulit batang abu-abu dan pecah-pecah. Pada bagian kulit yang pecah keluar getah putih yang berubah menjadi hitam, getah ini dapat menyebabkan gangguan gatal-gatal pada kulit. Daun keras, kasar, rapuh, berupa daun tunggal menjorong  lonjong sampai menjorong lebar, tersusun spiral.

Bunga berbentuk malai di ujung ranting menyerupai piramid, berwarna merah tua kebiruan, harum. Buah besar berbentuk bulat telur atau hampir membulat, ukuran buah bervariasi, berwarna hijau sampai hijau kekuningan setelah masak dengan lentisel kecoklatan, beraroma harum.  Berbiji besar, daging buah berwarna kuning,  berair, berserat, buah masak berasa masam sampai agak manis. Getah buah muda menyebabkan gatal. Berbunga pada bulan Mei s.d.  Juni, buah masak pada bulan September s.d. November.

Tumbuh baik di daerah beriklim lembab pada ketinggian 200 s.d. 600 m dpl. Berasal dari Indocina dan Malesia. Tumbuh liar di hutan pamah di semenanjung  Malaya, semenanjung Thailand, Sumatera, dan Borneo.  Sekarang banyak dibudidayakan di daerah asalnya dan tersebar luas ke kawasan Asia Tenggara.  Jamak ditanam sebagai tanaman buah di pekarangan atau kebun campur. Perbanyakan melalui biji dan okulasi. Buah masak dimakan segar, untuk campuran minuman atau dirujak, buah muda untuk asinan. Kayu untuk papan, perabot rumah tangga, atau bangunan rumah.