Cempedak

Artocarpus integer (Thunb.) Merr.
Moraceae

Tumbuhan asli Malesia.  Pohon dengan bercabang banyak, tinggi mencapai 25 m, diameter batang mencapai 60 cm. Kulit batang abu-abu kecoklatan, terdapat benjolan atau pembengkakan pada bagian yang muncul tunas atau bekas buah. Bergetah putih seperti susu apabila dilukai.

Tajuk rimbun, daun berbentuk lonjong sampai bundar telur, kasap, tepi daun rata, permukaan atas dan bawah berbulu halus,   berdaun penumpu, melancip dan gugur. Perbungaan berupa bongkol di ketiak daun, menempel pada cabang atau batang tua, bunga tunggal, kecil, warna hijau kekuningan.

Buah berbentuk seperti tabung, permukaannya berduri lunak, buah masak berbau sangat menyengat, berisi banyak biji.  Daging buah kuning, lembek, mudah dipisahkan dari kulit, daging buah berasa manis, biji agak lunak. Tumbuh baik pada daerah bercurah hujan cukup tinggi, sampai ketinggian 1.000 m dpl. Di Indonesia dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan atau kebun campuran, walaupun masih banyak yang tumbuh liar di hutan-hutan. Perbanyakan dengan biji atau okulasi dengan batang bawah nangka.

Berbunga pada bulan Juli s.d. Agustus, buah masak pada bulan September s.d. Desember. Daging buah dimakan segar, digoreng, dibuat kolak atau dodol. Biji dapat dimakan. Kayu cukup baik untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, kerajinan. Pepagan digunakan sebagai bahan pewarna kain atau batik.